Sabtu, 15 Mei 2010

Life is a matter of choice

“ Life is a matter of choice”

Ada orang bijak berkata “ hidup adalah pilihan”. Ketika kecil dulu, terlalu sulit kupahami kata-kata itu. Mungkin karena aku tidak disodorkan dengan pilihan melainkan segala kebaikan yang dipilihkan, atau tak punya pilihan lain. Bagiku dulu itu tidaklah penting. Karena kasih sayang dan cinta mengantarkan aku pada pilihan yang terbaik. Cinta bapak dan ibu, kakak-kakakku dan semua sahabatku. Aku tidak mengeluh ataupun bersedih atasnya. Kekanakanku membuat segalanya sederhana, ringan tanpa cela. Aku tak perlu protes atau pusing dengan segala yang terjadi. Karena sekali lagi aku tidak pernah harus memilih.

Kemudian datang suatu masa, disaat aku harus mulai peduli dengan segala yang terjadi pada hidup dan semua yang ada bersamaku. Ketika mungkin terjadi benturan dari berbagai pilihan. Pilihanku, pilihan bapak ibuku, pilhan kakak-kakakku juga pilihan sahabat atau teman-temanku. Masa dimana aku mulai punya keinginan untuk memilih. Masa itu sesungguhnya satu fase yang berbeda tapi sekali lagi semua mengalir bersama waktu….

Terkadang aku memaksa dan sedikit nekad dengan pilihanku. Atau menerima pilihan yang harus dijalani dengan sedikit tanda tanya. Terkadang pula dengan ikhlas dan senyum bahagia. Tapi sungguh semua itu tidak membuatku terpengaruh dengan kata-kata orang bijak “hidup adalah pilihan”
Dan ternyata dimasa ini pula sesungguhnya aku belum sungguh-sungguh harus memilih………….
Sekarang, ketika aku bukan hanya seorang anak, bukan hanya seorang adik, bukan hanya sekedar teman dan sahabat tapi menjadinya….aku menjadi seorang ibu, aku menjadi seorang kakak dan berusaha menjadi teman juga sahabat untuk orang lain… ternyata sungguh “Life is a matter of choice”
Tanpa sadar aku memilihkan untuk anakku. “ini bagus nak….!!”, “yang ini saja….!!”, “itu jelek….!!”, “bunda ngga suka itu…!!” ,“kata bunda apa…?!” dan sederet kalimat bernada pilihan. Aku sungguh lupa bahwa aku pernah menjadi anak kecil yang mungkin dengan kekanakannya tak terlalu peduli akan itu. Aku lupa bahwa aku juga pernah merasa berhak untuk memilih…………

Terlintas seketika, dalam hening yang dalam, sebuah coretan yang pernah kubaca……….…
“Anakmu bukan anakmu. Dia adalah titipan alam. Maka biarkanlah dia tumbuh dalam dunianya SENDIRI”

Kasih sayang merubah banyak hal. Cinta kadang membutakan kebijakan. Cinta dan kasih sayang itu terkadang membuat aku lupa bahwa “Life is a matter of choice” bukan kalimat yang diciptakan orang bijak hanya untuk diriku saja. Hingga mengerti akannya, menerimanya, mengerjakannya…..semua terserah aku saja. “It’s up to me”, “It’s my life”

Aku harusnya mengerti bahwa akupun bisa memilih untuk menerima pilihan anakku. Dan dengan keibuanku mampu menerima kekanakkannya, keinginanya dan menghargai pilihannya.
Dan sungguh….itu bukan pilihan yang mudah…..

Anakku…. “Life is REALLY a matter of choice” belajarlah bersamaku……..

:: Ucish

Tidak ada komentar:

Posting Komentar